Disusun untuk Melengkapi Tugas Kapita Selekta
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
Tahun Akademik 2016/2017
KIAT-KIAT PENULISAN SKRIPSI
1. Arti Skripsi
Skripsi merupakan laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori, atau hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
2. Proses Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian juga harus berangkat dari adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
b. Melakukan Studi Pendahuluan
Di dalam penelitian, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya, perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian, lebih-lebih penelitian kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya.
d. Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah variabel dalam penelitian adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, setelah variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu membuat definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian. Definisi operasional variabel adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.
e. Menentukan Rancangan dan Desain Penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian. Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran penelitian yang telah dilakukan peneliti.
f. Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat dipakai untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.
g. Menentukan Subjek Penelitian
Orang yang terlibat dalam penelitian dan berperan sebagai sumber data disebut subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila penelitian yang dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan sampel sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula. Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.
h. Melaksanakan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena kan berhubungan dengan data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media tertentu misalnya wawancara menggunakan telepon, dan sebagainya.
i. Melakukan Analisis Data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitiannya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data.
j. Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hakekatnya
merumuskan hasil penelitian dan melakukan pembahasan adalah kegiatan menjawab
pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data
yang telah dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti peneliti
melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian dan
pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian.Pada penelitian dengan
pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima
atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian
mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa
demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi
sandaran penelitian yang telah dilakukan.
k. Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi.
Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian wajib menyusun laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian. Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat dipergunakan bila diperlukan.
3. Kerangka Inti Skripsi
a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Penelitian
Latar belakang dalam suatu penelitian merupakan pengantar informasi tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan penelitian, latar belakang harus dapat mengemukakan dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu juga harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ; Kejelasan Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana Keberadaan Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah Terpecahkan Atau Belum ; dan Bagaimana Solusinya.Pada umumnya, terdapat 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang dalam rangka pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
a) Unsur Pentingnya Masalah
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau pemikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
b) Unsur Skala Masalah
Unsur ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.
c) Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan unsur yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris dari permasalahan penelitian yang akan diteliti.
d) Unsur Solusi Masalah.
Unsur ini digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.
2) Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah
Masalah yaitu terjadinya kesenjangan (gap) antara das sollen (harapan) dan das sein (kenyataan). Identifikasi masalah biasanya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah juga variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi ini dapat diangkat dari sejumlah masalah yang saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Identifikasi masalah merupakan proses merumuskan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Proses merumuskan permasalahan-permasalahan ini akan memudahkan proses selanjutnya, selain itu juga memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian, yang kemudian permasalahan yang muncul dirumuskan dalam bentuk pertanyaan tanpa ada tanda tanya. Tetapi, proses identifikasi ini akan mudah dilakukan apabila dalam latar belakang penelitian penjelasannya telah dikemukakan dengan lengkap dan jelas.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik maka peneliti harus melakukan studi pendahuluan pada objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diungkapkan. Apabila semua permasalahan tersebut telah diketahui, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti, maka masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel. Jadi, identifikasi masalah harus dapat menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. pertanyaan-pertanyaan yang ada pada identifikasi masalah harus dijawab pada bagian penelitian dan pembahasan. Identifikasi masalah yang diajukan tidak harus dibatasi dengan ketentuan jumlah variabel yang dilibatkan dalam penelitian, artinya jika variabel yang dilibatkan dalam penelitian ada dua variabel bebas atau satu variabel terikat, maka jumlah pernyataan masalahnya tidak harus ada tiga, tetapi pernyatan permasalahan bisa juga satu variabel apabila pernyataan tersebut memuat seluruh permasalahan yang akan diteliti. Dalam identifikasi masalah juga dapat menunjukkan alat analisis apa yang akan dipakai serta kedalaman dan keluasan penelitian itu.
Setelah identifikasi masalah di atas telah dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah pemilihan masalah. Dalam pemilihan masalah ini, ada dua pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih suatu permasalahan, yaitu :
a) Pertimbangan mengenai arah masalahnya. Artinya menggunakan pertimbangan akan sumbangan yang diberikan kepada : pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoritis penelitiannya dan juga pemecahan masalah-masalah praktis.
b) Pertimbangan mengenai arah calon peneliti. Artinya, berapa biaya yang harus dikelurkan, kemudian waktu yang dapat digunakan serta alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Selain itu, dalam penguasaan metode yang diperlukan dalam melakukan penelitian.
Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sedangkan pertanyaan kedua adalah apa masalahnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, harus dilakukan penjajakan di sekitar lokasi penellitian, yang hasilnya kan mengungkapkan gejala-gejala khusus dari setiap individu yang bermasalah. Dengan menggunakan metode induksi, maka kita dapat merumuskan konsep yang merupakan fokus penelitian kita. Selanjutnya dengan konsep tersebut kita merumuskan masalah penelitian secara eksplisit.
Dengan kata lain, bahwa cara merumuskan masalah penelitian ialah dengan:
a) Dirumuskan dengan kalimat tanya.
b) Rumusan tersebut hendaklah padat dan jelas.
c) Memberikan petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan itu
Sumber masalah penelitian dapat berasal dari:
a) Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk teks , jurnal, atau text database, database.
b) Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa skripsi, tesis, disertasi, paper atau makalah-makalah seminar.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan dapat dilakukan secara singkat seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapkan, mengidentifikasi, menganalisis, membuktikan atau membuat prototype.
Selain itu, tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
a) Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
b) Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
c) Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Penulisan tujuan dapat dilakukan dalam 2 jenis, yaitu:
a) Tujuan Umum
Penulisan Tujuan Umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum.
b) Tujuan Khusus
Penulisan Tujuan Khusus dilakukan sebagai langkah – langkah untuk mencapai tujuan umum.
4) Manfaat Penelitian
Pada bagian manfaat penelitian ini merupakan uraian manfaat dari hasil penelitian. Akan digunakan untuk apa dan kepada siapa. Misalnya manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
b. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis
1) Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan penelitian. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu). Apabila penulis yang sama mempunyai beberapa artikel/papers yang dirujuk, maka urutan artikelnya berdasarkan tahun publikasinya. Perlu dicatat bahwa minimal 30% dari total pustaka di dalam kajian pustaka adalah berasal dari artikel jurnal ilmiah yang relevan.
Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak teori walaupun tidak mendasari bidang yang diteliti.Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain.
2) Kerangka Pemikiran / Kerangka Konseptual
Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari khal yang khusus (Notoatmodjo, 1993). Nursalam (2003) mendefinisikan kerangka konsep sebagai abstarksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Sedangkan Balitbangkes (2006) menjelaskan bahwa kerangka konsep merupakan uraian tentang hubungan antar variabel yang terkait dalam masalah terutama yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan masalah dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep harus dinyatakan dalam bentuk skema atau diagram. Penjelasan kerangka konsep penelitian dalam bentuk narasi mencakup identifikasi variabel, jenis serta hubungan antar variabel.
Penyusunan kerangka konsep dalam satu penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena akan membantu peneliti atau pembaca untuk menghubungkan hasil penemuan dengan teori. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan.
Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang kuat dengan permasalahan penelitian. Sifatnya mengemukakan bagaimana seharusnya tentang masalah yang diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua variabel atau lebih maka dalam landasan teori harus dapat digambarkan secara jelas bagaimana hubungan dua variabel tersebut. Kerangka konsep dibuat dalam bentuk diagram yang menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel lain yang terkait. Kerangka konsep yang baik dapat memberikan informasi yang jeas dan mempermudah pemilihan desain penelitian. Kerangka konsep tidak sama dengan kerangka
1) Penyusunan Kerangka Konseptual
1. Bedakan antara kerangka konsep dengan kerangka operasional.
2. Kerangka konsep dipakai sebagai landasan berfikir sedangkan kerangka operasional merupakan kerangka kerja (pentahapan langkah metoda ilmiah).
3. Kumpulkan semua sumber pustaka dan konsep atau teori lalu seleksi teori mana yang dianggap sesuai dengan tema penelitian.
4. Identifikasi dan definisikan semua variabel penelitian, dan kategorikan sesuai dengan kelompoknya (independent, dependent, counfonding, control).
2) Langkah-Langkah Penyusunan
a. Seleksi dan definisikan konsep dalam penelitian
Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan variabel. Contoh : jika seorang peneliti akan tentang sikap manusia. Sikap adalah konsep, yang menggambarkan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek maka pengukurannya harus berdasarkan pada konstruk atau variabel yang menyusun sikap manusia, yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Komponen kognisi merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu, komponen afeksi merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional dan komponen konasi merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang dimiliki oleh seseorang (Azwar, 2002: 23).
b. Identifikasi teori yang dipergunakan.
Contoh jika kita ingin meneliti tentang factor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit, peneliti dapat menggunakan teori Health Belief Model. Atau ketika meneliti pemenuhan perawatan diri pasien, dapat menggunakan konsep Dorothea Orem.
c. Gambarkan hubungan sebab akibat antar variabel.
3) Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian, khususnya penelitian kuantitatif.
La Biondo & Haber (1994) dalam Nursalam (2003) menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis merupakan kristalisasi dari kesimpulan teoritik yang diperoleh dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan, karena hipotesis akan bisa memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan data, analisa dan interpretasi data.
Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.
a) Syarat Hipotesis
1. Relevance, artinya harus relevan dengan fakta yang akan diteliti.
2. Testability, artinya memungkinkan untuk melakukan observasi dan bisa diukur.
3. Compatibility, artinya hipotesis yang baru harus konsisten dengan hipotesis di lapangan yang sama dan telah teruji kebenarannya.
4. Predictive, artinya mengandung daya ramal tentang apa yang akan terjadi.
5. Simplicity, artinya dinyatakan secara sederhana.
b) Tipe Hipotesis
1.
Hipotesis nol (Ho)
adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistic dan interpretasi
hasil statistic. Contoh : Perbedaan Sikap Anak Usia Sekolah di Pedesaan dan
Perkotaan Tentang Permainan Tradisional. Maka Ho : tidak ada perbedaan sikap
anak usia sekolah di pedesaan dan perkotaan tentang permainan tradisional.
2. Hipotesis alternatif (Ha/H1) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antar dua variabel atau lebih. Misalnya : Ada perbedaan sikap anak usia di pedesaan dan perkotaan tentang permainan tradisional.
c) Alasan pentingnya hipotesis
1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
d) Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5.
Memberikan kerangka
untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
e) Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada umumnya sebagai berikut:
1. Penentuan masalah.
2. Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
3. Pengumpulan fakta.
4. Formulasi hipotesis.
5. Pengujian hipotesis
6. Aplikasi/penerapan.
f) Kriteria Perumusan Hipotesis
1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis yang disusun oleh teori yang lain.
g) Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan salah satu dari macam macam hipotesis
2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
a. Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
b. Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis asosiatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
c. Bab III Metode Penelitian
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan.
1) Jenis-Jenis Penelitian
a) Penelitian Murni
Penelitian ini untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
b) Penelitian Terapan
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
2) Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian terdapat suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode Kualitatif dan Kuantitatif. Metode Kualitatif dan Kuantitatif merupakan metode penelitian yang secara definisi maupun pelaksanaannya bertolak belakang. Pengertian dan perbedaan dari ke dua metode tersebut yaitu:
a) Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
b) Metode Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social.
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indicator. Setiap variabel yang di
tentukan di ukur dengan memberikan simbol–simbol angka yang berbeda – beda
sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut.
Dengan menggunakan simbol – simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam
suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu
populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan
atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode
estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata
yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam
penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah
bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata
dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan
metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi
lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
3) Tempat dan Waktu Penelitian
Merupakan tempat dan waktu penelitian tersebut dilaksanakan.
4) Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto (1993:116) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subjek merupakan sesuatu yang posisinya sangat penting, karena pada subjek itulah terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Pengambilan subyek penelitian ini menggunakan teknik populasi.
5) Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data menurut Sugiyono (2007: 193) dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara dalam upaya mengumpulkan data. Sementara itu, Moh. Nazir (2005: 174) mengemukakan hal yang sama mengenai pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.
6) Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 177) instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen yang digunakan peneliti adalah skala daya lentur (resilience).
7) Uji Validitas dan Reabilitas
Instrumen
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Semakin tinggi validitas maka instrumen semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas maka instrumen kurang valid (Suharsimi Arikunto, 2002:144).
b) Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154), reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan Syaifuddin Azwar (2001:5) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.
8) Teknik Analisis Data
Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Oleh karena itu perlu menggunakan dasar pemikiran untuk menentukan pilihan-pilihan teknik analisis data yang akan digunakan.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menguraikan gambaran
umum unit observasi seperti data atau variabel/konsep, penelitian, perusahaan,
daerah, lokasi, proses, atau sejenisnya, serta menguraikan analisis dan
pembahasan hasil penelitian.
1) Gambaran umum unit observasi
Untuk penelitian deskriptif dan komparatif, gambaran umum unit observasi dapat memuat tentang sejarah dan kegiatan perusahaan yang diteliti. Struktur organisasi dan uraian tugas dan tanggungjawab hanya dimuat bila ada evaluasi yang terkait dengan permasalahan, bila tidak ada permasalahan yang terkait dengan struktur organisasi dan uraian tugasnya maka tidak perlu dipaparkan.
Untuk penelitian kuantitatif dan komparatif perlu diberikan gambaran umum unit observasi berupa kelompok populasi misal sektor industri/perusahaan dan sampel penelitian. Gambaran umum unit observasi ini dapat menggambarkan data, variabel penelitian, perusahaan dan proses atau sejenisnya.
Untuk penelitian kualitatif yang merupakan analisis teks, bagian ini akan memuat gambaran obyek/materi yang akan dianalisis (narasi teks, foto, audio, dan sebagainya) dalam konteks yang lebih luas. Sementara untuk penelitian kualitatif yang bersifat studi lapangan, gambaran umum lapangan dipaparkan secara lebih detail dan menyeluruh. Hal ini didasari prinsip bahwa studi lapangan di dalam penelitian kualitatif umumnya bersifat holistik. Sementara untuk penelitian kualitatif yang bersifat studi teks, dan sebagainya, gambaran umum unit observasi disesuaikan dengan kebutuhan analisis.
2) Analisis dan Pembahasan
Bab ini menganalisis dan membahas fakta-fakta yang ada dalam entitas yang menjadi unit observasi. Analisis harus dilakukan dengan menggunakan teori yang telah dikemukakan di bab 2 beserta interpretasinya. Untuk menghasilkan kesimpulan yang beralasan kuat.
e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini dikemukakan secara singkat kesimpulan, mencakup jawaban yang dipoleh dari interpretasi data yang merupakan jawaban terhadap permasalahan penelitian, nilai lebih dan kelemahan dari penelitian yang telah dilakukan. Saran yang diberikan harus singkat, berangkat pada kelemahan baik proses dari penelitian yang dilakukan maupun kelemahahan terkait temuan penelitian, dan merupakan pemecahan masalah.
Komentar
Posting Komentar
saran dan komentar anda sangat membantu.